Skip to main content

Resep M o y a s h i Saus Tiram



     Waktu jalan-jalan ke Surabaya beberapa minggu lalu, kami sempat mampir ke satu tempat makan baru di daerah Basuki Rahmat. Semacam pujasera yang
menjual berbagai macam makanan, mulai tradisional hingga internasional. Seneng sekali rasanya melihat menu-menu yang ditawarkan counter-counter itu, yang ternyata banyak sekali yang sudah pernah saya dengar maupun baca di internet, tapi belum pernah saya cicipi.... Hmmmmm....nyammm!
     Setelah berputar2 dulu, akhirnya pilihan saya jatuh pada semangkuk Pho, yaitu Vietnam noodle soup, a.k.a mie kuah a-la vietnam. Mie nya terbuat dari beras, rice noodle, seperti kwetiaw. Kenapa Vietnam? Karena menurut hasil pengamatan saya, bumbu2 dalam masakan vietnam rasanya cocok untuk lidah saya, dibanding masakan Thailand, India atau Malaysia yang menurut saya terlalu tajam.
     Setelah memesan, beberapa saat kemudian datanglah si Pho, disajikan dalam mangkuk besar dan kuahnya banyaaak...segerrr! Aroma rempahnya juga seger! Ditambah perasan jeruk nipis, dan sambal, jadi makin segeeerrrr! Tidak perlu waktu terlalu lama sampai si Pho berpindah dari mangkuk ke perut hehehe....


     Satu item yang menarik perhatian saya saat Pho disajikan adalah taogenya! Panjang banget, sampai 2 kali panjang taoge yang biasa saya temui, dan lurus2, ga ada yang bengkok! Hmmm... Dalam hati saya berjanji, suatu saat saya mesti cari ini taoge....
     Beberapa hari lalu, saat belanja ke supermarket raksasa, eh, ada taoge panjang itu, yang ternyata punya nama cantik: Moyashi, Japanese bean sprout. Saya beli satu pak, kemasan stereofoam yang dibungkus plastik dengan label Moyashi di atasnya. Rencananya mau nyoba bikin Pho sendiri; bumbu jadi sudah dapat; mie beras juga sudah dapat.
     Tapi Tuhan punya rencana lain. Saking sibuknya sampai ga sempat2 bikin Pho, sementara si Moyashi sudah 2 hari di laci bawah kulkas. Daripada rusak, saya bikin oseng-oseng dulu. Kapan-kapan beli lagi dan berencana bikin Pho lagi... hehehe....

Moyashi Saus Tiram

Bahan-bahan:

  • 1 pak Moyashi segar, cuci bersih, tiriskan
  • 3 siung bawang putih, kupas, cuci, iris tipis2
  • 50 gram udang, kupas bersih, belah punggungnya dan buang kotorannya
  • minyak goreng untuk menumis
  • 5 sdm saus tiram 
  • 2 sdm kecap manis
  • merica bubuk
  • garam 
Cara membuat:
  • Sebelum memasak, pastikan semua bahan sudah siap di dekat kompor, karena memasak tumisan ini sangat singkat waktunya, agar Moyashi tetap renyah dan segar
  • Panaskan minyak dalam wajan, dengan api sedang
  • Tumis bawang putih sampai harum
  • Masukkan udang, masak sampai berubah warna
  • masukkan Moyashi, aduk rata
  • Masukkan berturut-turut: saus tiram, kecap, merica dan garam
  • Aduk rata dengan cepat. Matikan api. Cicipi, bila sudah pas sesuai selera, pindahkan ke piring saji.
  • Moyashi akan bertambah matang selama masih ada panas, jadi jangan ragu-ragu untuk segera mematikan api ketika Moyashi masih kelihatan mentah.
  • Sajikan dengan nasi putih hangat....nyammm! Semua langsung suka....:)
Di sini saya sengaja tidak menambahkan cabe merah dan bawang merah seperti umumnya tumisan. Kalau ingin ditambahkan silakan. Kalau mau pedas jga tinggal tambahkan irisan cabe rawit saja. Selamat mencoba!

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tembang Girisa, Nasehat dan doa bagi generasi muda dari leluhur Tanah Jawa

"Semar: sebagai figur penasihat, selalu berpihak kepada golongan Ksatria. Sebenarnya dia adalah Dewa yang ngejawantah (menjelma) menjadi manusia, dan selalu sebagai abdi, tetapi nasihat-nasihatnya selalu baik. Apabila seorang Ksatria akan menyeleweng, Semar pasti tampil menasihati dan selalu akan dituruti. Bila nasehatnya tidak diikuti, sang Ksatria akan menemui halangan."

Resep Jenang Bentul

            On the way to Surabaya, di sepanjang trotoar depan kios-kios di Pasar Singosari  banyak penjual bentul, umbi-umbian yang bentuknya seperti bola lampu besar, dagingnya putih dengan serat-serat ungu.

Resep Jenang Grendul

               Jajanan tradisional satu ini memang enak banget, kenyal, manis dicampur kuah santan yang gurih. Sudah lama sekali ga makan ini dan sudah lama pula bercita-cita membuat sendiri, tapi ga sempat-sempat....:)  Dulu waktu masih kecil, lumayan sering dibelikan ibu di pasar, campur-campur dengan